Semua terjadi begitu saja
Kamu dan aku adalah dua manusia asing yang lalu dipertemukan dengan
keyakinan yang menghujam. Bahwa kamulah yang ridlonya kelak akan
mengantarku ke surga. Bahwa akulah awak kapal yang akan kaunahkodai
dalam samudera hidupmu. Begitu saja.
Kamu dan aku adalah dua manusia asing yang dipertemukan dengan
keyakinan yang entah begitu saja. Cinta? Entah pula. Bagaimanalah. Jika
cinta adalah mengenal, maka sekali lagi, kita adalah dua manusia asing.
Namun, percayalah, apalah arti keterasingan itu, jika Allah menjadi tujuan. Bukankah tak ada yang asing bagi-Nya? Bukankah akan mudah saja menghadirkan cinta di hati ciptaan-Nya?
Aku tak berani berjanji apa-apa, namun
satu yang akan kulakukan, jika ijab itu terucap nantinya, aku sudah
memutuskan untuk mencintaimu seumur hidupku. Ya, mencintai. Bukan
sekadar cinta. Karena akan besar sekali komitmen dan tanggung jawab dari
mencintai. Dan kita, adalah dua manusia yang siap menjalani komitmen
dan tanggung jawab itu.
Ah, bukankah cinta saja selalu tak cukup
untuk mengarungi perjalanan panjang hidup nantinya? Bukankah kesamaan
visi kita lebih utama? Karena itulah aku memilihmu. Karena meskipun aku
asing bagimu, kamu memperkenalkan visi itu sebagai dirimu: menjadikan
kebersamaan kita sebagai jalan untuk meraih ridlo-Nya. Klise memang,
tapi langkahmu kemudian menyadarkanku, kamu membuktikannya. Untuk itulah
aku memilihmu. Untuk itulah aku berani memutuskan untuk mencintaimu.
Karena satu visi pasti satu cinta, sementara satu cinta belum tentu satu
visi.
Kamu dan aku adalah dua manusia asing
yang punya latar cerita masing-masing. Tak perlu menutup cerita itu,
karena apalah artinya jika keyakinan itu sudah membuat kita berani
memutuskan untuk menciptakan bahagia bersama-sama.
Wahai lelaki asing, seberapapun aku
mengenalmu, aku yakin tak akan ada artinya jika aku tak mengenal-Nya.
Karena semakin dalam aku mengenal-Nya, insyaAllah akan semakin dalam
pula aku mengenalmu. Bukankah kita sudah bertekad ini semua untuk-Nya?
Maka biarlah. Biar dia yang membuat kita saling mengenal dalam bingkai
cahaya pernikahan.
Semoga Allah memudahkan langkah kita.
0 komentar:
Posting Komentar